Plt Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko Bersama Forkopimda Pantau Perkembangan Wabah PMK
PROBOLINGGO, PATROLIPOS
Sebagai tindak lanjut dari rapat koordinasi (rakor) darurat penanganan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Probolinggo, Plt Bupati Probolinggo Drs. HA. Timbul Prihanjoko bersama jajaran Forkopimda melakukan pemantauan sekaligus audiensi perkembangan wabah PMK di KUD Argopuro Kecamatan Krucil, Kamis (2/6/2022) siang.
Turut mendampingi, Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi, Dandim 0820 Probolinggo Letkol Arh Arip Budi Cahyono, Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Probolinggo David P. Duarsa, Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo Andi Suryanto Wibowo, Ketua Pengadilan Negeri Kraksaan Agus Akhyudi, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo Ahmad Hasyim Ashari serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo.
Dalam kesempatan tersebut, Plt Bupati Timbul bersama Forkopimda dan rombongan melakukan audiensi dengan para pengurus KUD Argopuro Kecamatan Krucil terkait dengan perkembangan dan dampak dari wabah PMK.
Pengurus Bidang Usaha KUD Argopuro Suloso mengungkapkan penyebaran wabah PMK ini sangat berdampak sekali bagi KUD Argopuro Kecamatan Krucil. Sebab terjadi penurunan produksi yang luar biasa hingga mencapai 8.000 liter per hari. Selama 17 hari, kerugian finansial hampir mencapai Rp 900 juta. “Bagi peternak tentunya mengurangi pendapatan karena sapi yang terpapar wabah PMK, nafsu makan turun, produksi turun dan pendapatan otomatis turun,” ujarnya.
Menyikapi hal tersebut Suloso mengaku sudah memberikan sosialisasi kepada masyarakat bekerja sama dengan Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) dengan menghadirkan Forkopimka Krucil, semua pengurus kelompok dan semua kepala desa.
“Sebagai upaya penanganan PMK, kita melakukan pengawasan dan penyemprotan secara massal yang dilakukan oleh petugas dan peternak masing-masing serta meyakinkan peternak tetap optimis bahwa penyakit ini bisa disembuhkan. Kita juga memberlakukan lockdown serta pengobatan dan pengawasan secara rutin,” terangnya.
Sementara Plt Bupati Probolinggo Drs. HA. Timbul Prihanjoko mengatakan untuk menangani penyebaran wabah PMK ini, Pemkab Probolinggo melakukan kebijakan dengan memberikan edukasi melalui petugas-petugas peternakan di lapangan langsung kepada peternak. “Selain itu, untuk koordinasi bagaimana penanganan dalam rangka menanggulangi penyebaran wabah PMK ini sudah kita lakukan sejak dari awal,” katanya.
Menurut Plt Bupati Timbul, pihaknya masih melakukan pertimbangan terkait dengan wacana penutupan pasar hewan. Sebab penutupan pasar hewan justru akan memunculkan pasar liar dan ini malah nantinya tidak akan terkontrol. “Tetapi yang jelas kita akan pertimbangkan dulu dari sisi positif dan sisi negatifnya apabila dilakukan penutupan pasar hewan,” jelasnya.
Plt Bupati Timbul mengharapkan agar masyarakat tidak panik karena wabah PMK ini bisa disembuhkan. Kalau nantinya ada indikasi PMK, segera menghubungi petugas yang ada di lapangan atau melaporkan kepada kepala desa untuk berkoordinasi dengan petugas lapangan. “Insya Allah kalau ini dilakukan dengan telaten dan tidak panik, sapi yang terpapar PMK akan bisa sembuh,” terangnya.
Terkait dengan keluar masuknya sapi dari daerah lain terang Plt Bupati Timbul, hal ini harus diwaspadai karena di Kabupaten Probolinggo ini pintu masuknya banyak dan banyak jalan-jalan tikus yang memungkinkan sapi dari luar daerah masuk. “Ini perlu pengawasan yang sangat ketat untuk mewaspadai masuknya sapi dari luar yang dikhawatirkan akan membawa virus PMK,” tegasnya.
Sedangkan Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi menyampaikan kedatangannya di KUD Argopuro Kecamatan Krucil ini dilakukan untuk menyerap aspirasi dari para peternak terkait kondisi wabah PMK.
“Beberapa kegiatan akan kami lakukan dalam rangka mengupayakan penanggulangan terkait PMK. Kami akan bersama-sama dengan Pemerintah Kabupaten Probolinggo maupun Kodim 0820 Probolinggo untuk mengedukasi kepada peternak agar peternak nantinya mampu melakukan perawatan awal terhadap sapi yang terdampak PMK dan tidak panik,” ujarnya.
Kapolres mengaku juga akan melakukan penyekatan-penyekatan terhadap titik-titik masuknya sapi yang berasal dari luar Kabupaten Probolinggo. “Kami akan bekerja sama dengan stakeholder terkait sehingga harapannya penyebaran PMK ini bisa segera tertangani dan peternakan bisa kembali baik sehingga bisa memulihkan perekonomian di Kabupaten Probolinggo,” pungkasnya.
Reporter : Sayful
Editor : Sulis Riyanto