• Sen. Des 9th, 2024

Patroli pos

Mengutamakan Aspirasi Rakyat

Singnal Jaringan Kendala Utama Proses Belajar Mengajar Pasca Pandemi

ByRiko Darmawan

Jul 1, 2022
Share

Singnal Jaringan Kendala Utama Proses Belajar Mengajar Pasca Pandemi

Probolinggo, Patrolipos

Pasca pandemi dengan adanya wabah Covid-19 di belahan bumi, khususnya yang terjadi di Kota / Kabupaten Probolinggo. Sistem pendidikan pun mulai mencari solusi serta suatu inovasi dalam proses kegiatan belajar mengajar di setiap lembaga pendidikannya,baik itu lembaga pendidikan formal dan non formal. Terlebih dengan adanya Surat Edaran (SE) no. 4 tahun 2020 dari Menteri Pendidikan dan kebudayaan, dimana dalam surat edaran tersebut disebutkan proses belajar mengajar di seluruh institusi lembaga pendidikan diwajibkan dilakukan dengan jaga jarak dan pemberian materi dalam penyampaiannya disampaikan di rumah masing masing.

Di pasca pandemi dan pra endemi ini, dunia pendidikan banyak yang menerapkan kegiatan belajar mengajar secara Luring (Luar Jaringan). Namun dalam pelaksanaannya, mereka tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat. Seperti halnya siswa di wajibkan memakai masker dan menggunakan Hand Sanitizer.

Seperti halnya yang ditetapkan di SD. Badru Tamam Jl. Klengkeng 22, Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo. Dimana pada masa pandemi, pihak sekolah sudah melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara Daring (Dalam Jaringan). Sementara itu pada pasca pandemi, proses belajar mengajar dilakukan secara Luring (Luar Jaringan). 

Kepada Laili Mar’atus Sholiha. Salah satu Mahasiswi Universitas Islam Malang yang kebetulan mengambil fakultas keguruan dan ilmu pendidikan prodi pendidikan bahasa Inggris asal Desa Kalirejo Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo. Laila, salah satu dewan guru SD Badrut Tamam menjelaskan bahwa, ketika diterapkan pembelajaran secara daring di pihaknya memiliki banyak kendala. Meskipun pembelajaran secara daring sudah terealisasi, namun hal ini masih belum efektif seperti sediakala.

“Hal ini masih belum efektif, karena pembelajaran secara Daring, seperti ini kendalanya ada di sinyal seluler. Dimana tidak semua jaringan mudah di akses di rumah masing masing siswa/i. Terlebih minimnya pantauan peserta didik dari orang tua ketika melaksanakan pembelajaran secara daring. Selain itu juga waktu yang dimiliki peserta didik dan guru sangat terjangkau, sehingga penyampaian materi terhadap peserta didik sangat tidak efektif.”Jelas Laila,

Menurutnya, semua problematika tersebut, pihak sekolah sudah mengimplementasikan beberapa cara untuk menangani kendala pada guru dan peserta didik. Seperti halnya pemberian penjelasan melalui video yang akan di dikirim melalui grup Wa Masing masing.

“Melalui Grup WhatsApp, kami bisa melakukan tanya jawab materi dengan para siswa, sehingga siswa dengan bebas bisa bertanya terkait materi yang belum di mengerti.”tuturnya.

Advertisements

Laila menambahkan, sebagai seorang guru dan pengurus sekolah.Kami berharap pasca pandemi, kondisi pendidikan di Indonesia normal kembali, akses ruang dan waktu antara guru dan siswa menjadi optimal, pembaruan kurikulum K-13, kolaborasi menjadi kurikulum merdeka yang mengharapkan dapat menggali potensi dan kemampuan yang dimiliki oleh masing masing siswa di sekolah.

“Kami  mengharapkan kondisi pembelajaran di era pandemi dijadikan sebagai sebuah inovasi untuk mengajar siswa dengan menerapkan IT. Seperti video pembelajaran maupun powerpoint. Proses pembelajaran yang terjadi secara daring dapat dikatakan belum optimal untuk dilaksanakan sepenuhnya, seperti yang terjadi di lapangan, tidak semua siswa memiliki HP pribadi, terkadang HP orang tua yang dimanfaatkan sebagai sebuah media dalam melaksanakan pembelajaran, kondisi sinyal dan jaringan di lingkungan sekitar sekolah yang kurang memadai dan menjadi hambatan bagi kami saat melakukan kegiatan pembelajaran.”pungkasnya.

Diketahui,sejak pada bulan Juli tahun pelajaran 2021/2022, SD. Badru Tamam telah melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara luring dengan segala persiapan yang matang.Seperti halnya, sebelum dilaksanakan KBM secara luring, dewan guru melakukan kunjungan di setiap rumah peserta didik, ini merupakan bentuk pemberian motovasai belajar dalam menyampaikan materi pembelajaran. Serta memastikan semua siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. 

Adapun perangkat pembelajaran dan alat lainnya yang juga dipersiapkan dengan matang oleh pihak sekolah sehingga memudahkan proses belajar mengajar  bagi siswanya.Selain itu,dewan guru menyiapkan RPP, prota, promes, KKM, dan daftar nilai sekolah untuk semua peserta didik.

Menanggapi kinerja dari pihak sekolah terhadap anak didiknya, para wali murid sangat setuju adanya pra pendemi yang memperkenankan sekolah untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara luring. 

Salah satunya yang di ungkapkan Suryadi, seorang wali murid SD Badru Tamam tersebut. Menurutnya, hal ini bisa mempermudah para wali murid ketika tidak bisa mendampingi peserta didik untuk belajar di rumah.

“Dengan adanya luring juga tentunya mempermudah guru untuk berkomunikasi langsung dengan para peserta didik, memberikan penguatan secara verbal dan nonverbal, dan juga mengamati langsung kemampuan dan mental peserta didik dalam proses pembelajaran di sekolah.”jelasnya.

Reporter : Sayful

     Editor : Sulis Riyanto 

Advertisements

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belajar dulu bikin Berita,, Jangan Copas saya Taunya..