Masuk Finalis Anvapro, Diskominfo Paparkan Inovasi Qring Dan Portal Emas
Probolinggo, Patrolipos
Dalam ajang Anugerah Inovasi Kota Probolinggo (Anvapro) 2022, Dinas Komunikasi dan Informatika berhasil masuk sebagai finalis kategori inovasi perangkat daerah dengan dua inovasi yang dimiliki. Yakni, Qring (Quick Response Labeling) dan Portal Emas (Probolinggo Smart Digital Melayani Masyarakat).
Dua inovasi ini bersaing dengan Si Ijol dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Podcast Ngopi dari Kecamatan Kanigaran, Handal PIRT UMKM dari Puskesmas Ketapang dan Kartu PTO dari Puskesmas Jati.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Pujo Agung Satrio memaparkan 2 program inovasi unggulan yang bertempat di Kantor Bappeda Kota Probolinggo, Rabu (13/7). Dihadapan para juri dari Universitas Brawijaya, Bappeda Litbang, Diskominfo dan Bagian Organisasi, Pujo memaparkan Qring sebagai penerapan QR Code pada labelisasi barang milik daerah (BMD).
Qring merupakan inovasi dalam penggunaan IT untuk mengubah data barang ke dalam QR Code yang dapat dibaca oleh semua pihak. “Dengan adanya Qring yang awalnya sulit untuk mengetahui informasi barang, kalau dulunya labeling itu dengan angka maka sekarang menggunakan QR Code,” ujarnya.
Qring dapat diakses oleh siapapun melalui smartphone yang dimiliki, bahkan bisa diunduh melalui playstore dengan mudah sehingga bisa mengetahui informasi barang tersebut. “Bagi yang di handphonenya sudah memiliki aplikasi QR Code atau mengunduh lewat playstore, bisa dengan mudah mengetahui nama barang, nilai barang dan tahun pengadaan barang tersebut. Sehingga Qring ini bermanfaat untuk mempercepat proses rekap barang oleh pengurus barang dan membantu penatausahaan BMD menjadi lebih efektif dan efisien,” terang Pujo.
Di inovasi kedua, Pujo menjelaskan Portal Emas yang merupakan aplikasi pemrosesan permohonan terpadu yang digunakan oleh kelurahan, kecamatan dan dinas terkait serta diakses secara online. Portal Emas dilaksanakan di 5 kecamatan dengan tujuan untuk menciptakan proses pelayanan administrasi yang mudah, cepat, transparan, akuntabel dan terintegrasi secara real time dari tingkat RT, RW, kelurahan dan kecamatan.
“Portal Emas sebagai layanan publik yang terintegrasi berbasis web dan android. Ke depan akan kami kembangkan langsung pada pemohon, sehingga dari kecamatan hanya tinggal selangkah ke perangkat daerah. Harapan kami layanan yang ada di Pemkot Probolinggo bisa terkoneksi dan berkualitas menuju layanan informasi yang efektif, efisien, akurat dan bebas dari pungli,“ bebernya.
Menurutnya, jika dulu pemohon harus datang ke RT dan RW maka melalui aplikasi ini hanya lewat Whatsapp dan SMS maka pelayanan terhadap masyarakat tetap terlayani dengan baik. “Bahkan juga sudah menggunakan TTE (tanda tangan elektronik) yang berlisensi BSSN, dan layanan mobile on the week. Di tahun ini Pemkot Probolinggo memberikan bantuan paket data kepada 1.228 RT RW se kota sebesar 8 gb dengan rincian 4 gb untuk Portal Emas dan 4 gb untuk pelayanan kepada masyarakat,” imbuh Pujo.
Salah satu juri dari Universitas Brawijaya, Wawan Sobari menanggapi Qring tidak hanya sebagai perbendaharaan aset saja tetapi juga untuk pengelolaan dan perencanaannya. “Menurut saya inovasi ini sangat bisa dikembangkan, tidak hanya untuk perbendaharaan aset tetapi juga untuk manajemen dan perencanaan aset,” ujarnya.
Wawan juga memberikan masukan terkait Portal Emas, agar terus mendorong masyarakat untuk semakin melek digital. “Kita tidak bisa memaksakan masyarakat hanya ke android saja, bahkan di perkotaanpun masih ada yang tidak memiliki android. Terlalu banyak aplikasi saja masyarakat sudah mengeluh, solusi-solusi atas permasalahan ini harus tetap dipikirkan,” imbuh Wawan.
Seusai pemaparan, Pujo merespon positif semua masukan dari para juri. Ia berharap Qring bisa dijadikan dasar untuk pengambilan kebijakan terkait penyusunan perencanaan BMD yang tepat agar efektif dan efisien serta didukung dengan pengawasan serta monev. Sehingga bisa memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.
“Portal Emas layanan yang berbasis web dan android, harapannya bisa terus dimanfaatkan dan dikembangkan serta memberikan kemudahan bagi masyarakat, solusi atas pungli atau prosedur yang tidak jelas. Ke depan harapannya ada efisiensi baik, secara dokumen yang sudah disiapkan secara digital dan TTE dari sisi keamanannya. Layanan ini mampu memberikan kecepatan, kemudahan, kepastian, dan tidak ada pungutan lagi,” harapnya.
Direncanakan besok (14/7), para juri akan melaksanakan validasi lapangan Anvapro tahun 2022. “Qring besok akan dilaksanakan di Diskominfo, dengan cek QR Code dan kesiapan BMD. Yang Portal Emas akan kita pilih salah satu kelurahan dan kecamatan yang bisa dijadikan sampling untuk menunjukkan bahwa layanan ini benar-benar ada, digunakan dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” tutup Pujo.
Reporter : Sayful
Editor : Sulis Riyanto