Hadiri Yadnya Karo, Plt Bupati Timbul Bagikan Bendera Merah Putih
Probolinggo, Patrolipos
Plt Bupati Probolinggo Drs. HA. Timbul Prihanjoko menghadiri Hari Raya Karo dan membagikan bendera merah putih di Balai Desa Jetak Kecamatan Sukapura, Minggu (14/8/2022).
Bendera merah putih ini dibagikan kepada Kepala Desa Jetak, Kepala Desa Ngadisari dan Kepala Desa Wonotoro serta tokoh masyarakat pada momentum Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan RI melalui Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih secara gratis.
Hari Raya Karo atau Yadnya Karo merupakan adalah perayaan kedua setelah Yadnya Kasada tepatnya dibulan kedua dari 12 bulan menurut kalender Suku Tengger. Hari Raya Karo diikuti tiga desa meliputi Desa Jetak, Wonotoro dan Ngadisari.
Untuk perayaan Yadnya Karo dengan ritual Tari Sodoran kali ini berketempatan di Desa Jetak. Dimana Desa Jetak berperan sebagai ratu perempuan. Sedangkan ratu laki-laki berasal dari Kepala Desa Ngadisari. Untuk walinya adalah Kepala Desa Wonotoro.
Saat berkumpul di Desa Jetak, perayaan Yadnya Karo selaku yang punya gawe terdapat ritual Tari Sodoran yang merupakan tari sanggan paraning dumadi cikal bakal nenek moyang yang perlu dilestarikan secara turun temurun. Adapun tujuannya sebagai bentuk wujud gotong royong dan wujud semurupnya masyarakat dalam mencari rejeki.
Perayaan Yadnya Karo umat Tengger ini dilaksanakan setiap tahun dan yang berketempatan menjadi tuan rumah atau yang punya gawe juga bergantian. Hari Raya Karo atau Yadnya Karo ini perlambang asal mula kelahiran manusia yang diciptakan Sang Hyang Widiwasa melalui perkawinan dua orang jenis manusia yakni pria dan perempuan.
Plt Bupati Probolinggo Drs. HA. Timbul Prihanjoko menjelaskan kebudayaan Suku Tengger yang dimiliki oleh Kabupaten Probolinggo harus terus dipertahankan. Telah terciptanya berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar nantinya saling mengenang dan inilah bentuk kekayaan di Kabupaten Probolinggo.
“Dengan beraneka ragam budaya maupun suku, bermacam-macam agama merupakan bentuk kekayaan Kabupaten Probolinggo. Maka yang sudah sama jangan dibeda-bedakan dan yang berbeda jangan disama-samakan. Artinya kita harus menghargai antara yang satu dengan yang lain. Intinya kita dituntut untuk menjalin kerukunan dan bergotong royong,” katanya.
Sehubungan dengan HUT ke-77 Kemerdekaan RI jelas Plt Bupati Timbul, kemerdekaan ini diraih bukan oleh hanya satu golongan dan diperjuangkan oleh satu agama, tetapi atas upaya kerja keras semua golongan dan semua agama telah bergotong royong bekerja sama. “Itulah bentuk wujud pada Negara Kesatuan Republik Indonesia,” pungkasnya.
Reporter : Sayful
Editor : Sulis Riyanto