Probolinggo, Patrolipos
Dalam perjalanan hidupnya, Sayful Husein membuktikan bahwa menjadi seorang wartawan bukanlah sebuah cita-cita yang sudah dirancang sejak awal, melainkan sebuah panggilan jiwa yang datang seiring dengan waktu. Perjalanan hidup Sayful tidak dimulai dari dunia jurnalisme, namun dari tempat yang jauh berbeda Diterminal Bayuangga Tipe A. di Kota Probolinggo.
Dulu, Sayful Husein bekerja sebagai agen travel di terminal tersebut, dan bahkan sempat menjadi tukang ojek untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam keseharian yang keras di terminal, ia mengumpulkan pengalaman dan kebijaksanaan hidup yang kelak membentuknya menjadi seorang jurnalis.
Sayful sering mengenang masa-masa sulit itu dengan penuh rasa syukur. “Manusia itu hidupnya tidak akan di bawah terus,” katanya suatu ketika. “Pasti ada waktunya kita bangkit untuk menuju kesuksesan untuk masa depan.” Ujar Sayful.

Perjalanan kariernya sebagai wartawan tidak dimulai dengan mudah. Namun, dengan tekad yang kuat, Sayful perlahan merangkak naik, mempelajari setiap seluk-beluk dunia jurnalisme. Dia memahami bahwa menjadi wartawan bukan hanya soal menulis berita, tetapi juga tentang menyuarakan kebenaran, mendengarkan suara-suara yang terpinggirkan, dan terus berkarya demi masyarakat.
Sayful Husein sekarang dikenal sebagai salah satu jurnalis yang berdedikasi di Probolinggo Raya. Kisah hidupnya mengajarkan bahwa terkadang jalan menuju panggilan jiwa kita mungkin berliku dan penuh tantangan. Namun, selama kita tidak menyerah, kita akan menemukan tempat kita di dunia ini, dan bagi Sayful, tempat itu adalah di balik pena, sebagai seorang jurnalis.
Reporter : Riko Darmawan