• Kam. Okt 9th, 2025

Patroli Pos

Mengutamakan Aspirasi Rakyat

Nyantai Sesama Wartawan Saatnya Main Gitar Dan Bernyanyi Di Tengah Kesibukan

ByPatrolipos

Agu 18, 2024
Share

Probolinggo, Patrolipos 

Ada momen-momen dalam kehidupan seorang wartawan yang tak tergantikan. Bukan soal headline, breaking news, atau deadline yang mengejar dari belakang. Tapi saat-saat ketika semuanya terhenti sejenak, memberi ruang untuk sebuah kebersamaan yang jarang terjadi. Momen itu hadir ketika jadwal liputan sedikit longgar, berita besar tak menghantui, dan yang tersisa hanyalah waktu luang untuk menikmati hidup—tentunya bersama rekan-rekan seperjuangan. 

Di pojok ruangan redaksi, saat layar komputer mulai terasa jenuh, tangan-tangan yang biasanya lincah menari di atas keyboard kini meraih gitar yang tergantung di dinding. Senar-senar itu seolah menunggu untuk dipetik, menghasilkan nada-nada yang menggema, membawa suasana ke arah yang berbeda. Tak perlu keahlian khusus untuk merajut melodi, cukup perasaan yang mengalir bersama ritme. Di saat seperti ini, harmoni bukan hanya tentang musik, tapi juga tentang keakraban yang terbentuk dari canda dan tawa.

Rekan-rekan wartawan yang biasa berbicara dengan data dan fakta, kini saling bersahut-sahutan dengan lirik-lirik lagu. Ada yang bernyanyi dengan suara serak, ada yang bahkan terdengar seperti sedang berdeklamasi, tapi tak satupun peduli. Di sinilah tempat di mana semua bisa menjadi diri sendiri, tanpa harus terbebani dengan tuntutan kerja. Saat gitar mengalun, segala penat seakan larut bersama alunan nada.

Tak ada pembatas antara senior dan junior, semua duduk bersama di lantai yang sama, dalam lingkaran kebersamaan. Kadang, satu lagu bisa membawa kembali kenangan dari liputan di pelosok, atau perjalanan panjang di jalanan yang sepi. Satu per satu dari mereka akan menceritakan pengalaman-pengalaman tersebut, menyelipkan humor di tengah cerita yang mungkin dulu terasa melelahkan. Seolah-olah, dengan bernyanyi dan bermain gitar, mereka sedang membingkai kembali cerita-cerita lama dengan warna yang lebih cerah.

Advertisements

Namun, di balik semua keriangan itu, ada satu hal yang tidak pernah terlewatkan, rasa solidaritas. Tak peduli seberapa beratnya hari-hari yang harus dilalui, momen-momen seperti inilah yang menjadi pengingat bahwa mereka tidak sendirian. Musik dan nyanyian bukan hanya hiburan, tapi juga menjadi tali pengikat yang mempererat persaudaraan. Bahkan di tengah kesibukan yang tak kenal henti, mereka selalu tahu cara untuk saling menguatkan.

Dan ketika hari mulai meredup, dan satu per satu harus kembali ke meja kerja masing-masing, canda tawa dan alunan gitar itu akan tetap terngiang, memberi energi baru untuk menuntaskan tugas. Meski momen santai itu tak lama, namun kehangatan yang tercipta akan bertahan hingga berita terakhir dikirim ke meja editor.

Mungkin, inilah sisi lain dari kehidupan wartawan yang jarang terlihat. Di antara tekanan dan tuntutan, ada juga ruang untuk santai, untuk mengisi kembali semangat, dan tentu saja, untuk bernyanyi dan bermain gitar bersama. Karena di balik headline yang tajam dan berita yang penuh intrik, ada manusia-manusia yang saling mendukung, dengan cara yang sederhana namun bermakna.

Reporter : Sayful

     Editor : Riko Darmawan 

Advertisements

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *