Probolinggo, Patroli Pos
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo Dr. Samsur hadir memberikan support pelaksanaan Haflatul Imtihan Pondok Pesantren Raudlatul Qur’an Al-Hasani, asuhan KH. Rahmatullah Syafiuddin dan Neng Hj. Kilmatuna Hadani Hasan Syaifurridzal. Ketompen, Pajarakan. Ahad, (20/7/2025).
Kehadiran pria yang baru datang dari tanah suci sebagai pembimbing ibadah haji tersebut didampingi didampingi Kasi PD Pontren Ansori dan Kasi Pendma Muhammad As’adi disambut hangat keluarga pengasuh.
Hadir pula keluarga besar pesantren Zainul Hasan Genggong; KH. Muh Hasan Irhamni Maulana, KH. Moh Hasan Maulana, KH. Moh Hasan Noufal, tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat. Dan sebagai penceramah Kh. Sibaweh menggugah semangat santri untuk terus mengasah dirinya dengan berhias ilmu Allah sebagai lentera kehidupan.
Pengasuh Pesantren dalam sambutannya menuturkan dalam usianya yang relative muda pondok ini sudah mulai ada perkembangan. Sejatinya pondok ini bukan pondok kami dan neng kely tapi pondok Kyai sepuh Genggong, kami hanya khadam walisantri semua, yang muaranya hanya untuk mendapatkan syafaat Rasulullah SAW dan barokah KH. Hasan sepuh genggong, harapnya.

Terpisah, Kepala Kemenag menyatakan haflatul Imtihan sebagai momentum penting untuk membentuk karakter santri agar menjadi pribadi yang berilmu, berakhlak, dan mandiri.
Sekaligus bentuk evaluasi akademik, sebagaimana kita saksikan bersama berbagai penampilan seperti penyampaian dakwah, pidato tiga bahasa, demonstrasi baca kitab kuning, tahfidz al qur’an, tampilan lainnya mulai dari siswa-siswi TPQ, Madin dan MTs serta unjuk bakat yang bertujuan untuk mengasah mental dan kemampuan santri dalam menyampaikan ilmu, kreasi serta potensi yang telah mereka pelajari.
Dalam pelaksanaan ini, tujuannya jelas untuk meningkatkan semangat santri dalam menuntut ilmu, mengembangkan dan mengasah potensi dan mental spiritual, dan santri memiliki potensi besar untuk menata masa depan, terangnya.
Dari tema “Santri Qur’ani, Berjiwa Mulia, Berwawasan Luas” semoga dapat terwujud sebagaimana telah kita saksikan bersama penampilan santri berprestasi dalam kreasi yang cukup memukau masyarakat dan wali santri.
Terakhir lantunan potongan lagu Satlogi Santri “Pesan ayah yang selalu ku ingat kalau mau berangkat. Ibupun tak terlupakan juga membantu dalam berdoa”, untaian kalimat yang selalu terngiang dalam sanubari terpatri kuat dalam jiwa santri tanpa terasa air mata menetes mengenang betapa besarnya kasih sayang orang tua kita. MP.