SITUBONDO, PATROLI POS
Bertempat di Aula kantor Kementerian Agama Kabupaten Situbondo, dalam rangka meningkatkan kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam jenjang Sekolah Dasar dalam pembelajaran PAI, terlaksana kegiatan Koordinasi dan Evaluasi Pembelajaran Mendalam Bagi Guru PAI SD Tahun 2025 yang di hadiri oleh Para Kasi PAIS meliputi Kasi Pais Situbondo,Probolinggo, Banyuwangi, Jember dan Lumajang pada Kamis 21/08/2025. Peserta kegiatan tersebut di ikuti Ketua Kelompok Kerja Guru (KKG) beserta pengurus nya pada lima Kabupaten daerah Tapal kuda tersebut.
Turut Hadir pada Kegiatan Koordinasi dan Evaluasi Pembelajaran Mendalam Bagi Guru PAI SD Tahun 2025 tersebut Kepala Kantor Kemenag Kab.Situbondo Dr. Muhammad Mudhofar, S.Ag, M.SI., dan Kepala Bidang PAIS Kantor Wilayah Provinsi Jawa Timur Dr. H. Moh. Amak Burhanudin, M.Pd.I, yang sangat di nanti kehadirannya.
Pada kesempatan tersebut Dr. Amak memaparkan sebagai guru Pendidikan Agama Islam, harus berkomitmen untuk menumbuhkan proses pembelajaran yang tidak hanya menekankan pada penguasaan pengetahuan agama secara kognitif, tetapi juga mendorong peserta didik memahami makna, menginternalisasi nilai, dan mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Kabib PAI Kanwil Provinsi Jawa Timur tersebut meyakini bahwa pembelajaran PAI yang mendalam harus berpusat pada peserta didik – mendorong mereka aktif berpikir kritis, reflektif, dan kreatif dalam memahami ajaran Islam dengan mengaitkan ilmu dengan realitas kehidupan – menghubungkan nilai-nilai Al-Qur’an dan Hadis dengan konteks sosial, budaya, dan tantangan zaman, dengan membangun kesadaran spiritual dan moral – sehingga pembelajaran tidak berhenti pada hafalan, tetapi melahirkan sikap religius, toleran, jujur, disiplin, dan bertanggung jawab, dan mendorong kolaborasi dan empati – menumbuhkan semangat ukhuwah, kepedulian sosial, serta kemampuan bekerja sama dalam kebaikan. Berorientasi pada pembentukan karakter – menjadikan PAI sebagai wahana pembentukan insan yang beriman, berakhlak mulia, dan berkontribusi positif bagi masyarakat.
Dengan demikian, pembelajaran PAI menjadi ruang transformasi nilai yang memadukan ilmu, iman, dan amal, sehingga peserta didik tidak hanya “tahu”, tetapi juga “menjadi” pribadi Muslim yang utuh.
Kabid PAI Amak Burhanudin juga berpesan untuk GPAI agar Memanfaatkan teknologi (e-learning, media sosial, aplikasi Islami, video, podcast) untuk menyampaikan materi dengan cara yang menarik dan mudah dipahami, mengarahkan peserta didik agar bijak dan bertanggung jawab dalam menggunakan internet sesuai nilai-nilai Islam, menjadi teladan digital dengan menunjukkan etika bermedia, menyebarkan konten positif, serta mencegah hoaks dan ujaran kebencian. mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam dunia digital, sehingga peserta didik mampu menghubungkan ajaran agama dengan realitas teknologi modern. mencetak generasi Muslim digital yang tidak hanya cakap teknologi, tetapi juga berakhlak mulia, kritis, dan produktif dalam menghasilkan karya di era digital. Pungkas nya. Indana**