• Kam. Okt 30th, 2025

Patroli Pos

Mengutamakan Aspirasi Rakyat

Evaluasi Metode Pembelajaran di MI Hasanuddin Desa Satreyan Kecamatan Maron

ByPatrolipos

Okt 30, 2025
Share

PROBOLINGGO, PATROLI POS

Kasi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo, H. Muhammad As’adi, S.Ag., M.Pd, melaksanakan kegiatan Evaluasi Metode Pembelajaran di MI Hasanuddin Desa Satreyan, Kecamatan Maron, pada Kamis 30/10/2025. Kegiatan ini menjadi bagian penting dari program pembinaan dan peningkatan mutu pembelajaran di madrasah, khususnya dalam memastikan setiap guru mampu menghadirkan proses belajar yang inovatif, menyenangkan, dan bermakna bagi peserta didik.

Kedatangan Kasi Pendidikan Madrasah disambut dengan hangat oleh Kepala Madrasah MI Hasanuddin, dewan guru, serta para siswa. Suasana madrasah tampak penuh semangat dan antusiasme. Dalam sambutannya, Kepala Madrasah menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian dan pendampingan yang terus diberikan oleh Kementerian Agama. “Kegiatan seperti ini sangat kami nantikan, karena menjadi sarana kami untuk belajar, merefleksikan metode yang sudah berjalan, dan mencari solusi bersama demi peningkatan kualitas pembelajaran,” ujar Kepala MI Hasanuddin, Ibu Nurul Hidayati, S.Pd.I.

Dalam arahannya, H. Muhammad As’adi menekankan pentingnya guru madrasah untuk terus berinovasi dalam proses mengajar. Beliau menjelaskan bahwa metode pembelajaran di era modern tidak boleh hanya bersifat satu arah, melainkan harus memberikan ruang bagi siswa untuk berpikir kritis, berkolaborasi, dan mengembangkan kreativitas. “Guru hari ini bukan hanya penyampai ilmu, tetapi juga fasilitator dan inspirator. Madrasah harus menjadi tempat tumbuhnya karakter, bukan sekadar tempat mengejar nilai akademik,” tegasnya di hadapan para guru.

Beliau juga menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi dan literasi digital sebagai pendukung pembelajaran. Menurutnya, guru madrasah perlu berani memadukan nilai-nilai keislaman dengan pendekatan modern agar siswa dapat menghadapi tantangan global tanpa kehilangan identitas religiusnya.

Advertisements

Dalam sesi evaluasi, masing-masing guru memaparkan strategi dan metode pembelajaran yang digunakan selama ini. Beberapa guru menyampaikan praktik baik seperti penerapan Project Based Learning (PBL), penggunaan media interaktif sederhana, dan pembelajaran kontekstual berbasis lingkungan sekitar. “Kami mencoba mengajak siswa belajar sambil bermain. Misalnya saat pelajaran IPA, kami ajak mereka mengamati tanaman di halaman madrasah. Anak-anak jadi lebih aktif dan senang belajar,” ungkap Ibu Fatimah, guru kelas V dengan penuh semangat.

Para siswa pun turut merasakan manfaat dari perubahan metode pembelajaran yang lebih kreatif tersebut. Salah satu siswa kelas VI, Ahmad Fauzan, menyampaikan kesannya dengan polos namun jujur. “Sekarang belajar lebih seru, tidak cuma menulis di buku. Kadang kami bikin kelompok dan lomba kuis. Jadi kami bisa belajar sambil bermain,” ucapnya sambil tersenyum.

Menanggapi berbagai masukan dari guru dan siswa, H. Muhammad As’adi memberikan apresiasi atas semangat inovasi yang telah ditunjukkan oleh MI Hasanuddin. Ia juga mengingatkan bahwa evaluasi pembelajaran bukan bertujuan mencari kesalahan, tetapi sebagai langkah reflektif untuk menemukan potensi perbaikan. “Evaluasi bukan untuk menilai siapa yang salah atau benar, tapi untuk memastikan bahwa proses pembelajaran benar-benar berpihak pada siswa. Jika guru dan madrasah terus terbuka terhadap perubahan, maka mutu pendidikan akan meningkat secara berkelanjutan,” tutur beliau dengan penuh motivasi.

Kegiatan ditutup dengan doa bersama dan komitmen seluruh guru MI Hasanuddin untuk terus meningkatkan kompetensi dan kreativitas dalam mengajar. Harapan besar tertanam bahwa hasil dari evaluasi ini dapat menjadi pemacu semangat baru dalam menciptakan proses pembelajaran yang inspiratif, berkarakter, dan berlandaskan nilai-nilai keislaman.

Dengan demikian, kegiatan Evaluasi Metode Pembelajaran di MI Hasanuddin Desa Satreyan Kecamatan Maron tidak hanya menjadi agenda rutin, tetapi juga menjadi momentum penting dalam mewujudkan visi madrasah yang unggul, berdaya saing, dan berakhlakul karimah. Syd/Red**

Advertisements

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *