PROBOLINGGO, PATROLI POS
Kepala Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo, Dr. Samsur, kembali melakukan audiensi dengan Bupati Probolinggo, Gus dr. Muhammad Haris, di dampingi Sekretaris Daerah Ugas Irwanto. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari audiensi sebelumnya pada 26 Maret 2025, dengan fokus pada peningkatan Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM) melalui sinergi program lintas instansi, pada Senin 08/09/2025.
Dalam pertemuan yang dipandu langsung Sekda, dibahas berbagai isu strategis meliputi pemberdayaan masyarakat, pengentasan kemiskinan, pencegahan stunting, hingga pernikahan dini. Pertemuan ini juga mengagendakan penyusunan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Kemenag dengan Pemkab, serta MoU bersama dinas dan instansi terkait.

Sekda Ugas Irwanto menegaskan pentingnya koordinasi lintas sektor. “Kita butuh tim pengentasan kemiskinan yang solid. Kemenag memiliki jaringan hingga ke tingkat bawah, sehingga perannya sangat dibutuhkan dalam mendukung kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Kemenag Dr. Samsur memaparkan peran lembaganya dalam bidang keagamaan dan pendidikan pasca terpisahnya urusan haji ke Kementerian Haji. Kemenag, melalui Subbag TU dan FKUB, terus mendorong kerukunan umat beragama, sementara Bimas Islam dengan 134 penyuluh agama di 24 KUA kecamatan siap bersinergi dalam pencegahan stunting, pernikahan dini, dan penguatan rumah tangga.
Langkah konkret Kemenag diwujudkan melalui program Bimbingan Perkawinan (Bimwin), Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS), serta Bimbingan Remaja Usia Nikah (BRUN). Samsur juga meminta dukungan dari pemerintah desa agar program Kemenag sejalan dengan agenda Pemkab, termasuk percepatan sertifikasi wakaf.
Dalam kesempatan itu, Samsur juga menyampaikan harapannya agar Raperda Fasilitasi Pesantren dapat segera disahkan sebagai kado istimewa pada Hari Santri Nasional. Selain itu, ia melaporkan agenda Musabaqah Qiroatil Kutub Nasional (MQKN) 2025 yang akan digelar di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, pada 1–6 Oktober mendatang, serta MTQ Provinsi Jawa Timur di Jember.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Probolinggo Gus Haris menekankan pentingnya sinergi agar program pemerintah daerah dan Kemenag tidak berjalan sendiri-sendiri. “Probolinggo memiliki basis pesantren, majelis taklim, dan lembaga pendidikan yang besar. Semua harus masuk dalam program SAE Pendidikan berbasis Smart, Agile, dan Enthusiastic. Kita ingin sinergi ini memperkuat pengentasan kemiskinan, pencegahan stunting, dan pernikahan dini,” tegasnya.
Bupati juga mendorong penguatan pendidikan karakter di sekolah dan madrasah sebagai pusat peradaban. Ia menegaskan perlunya Satgas khusus IPM, pengentasan kemiskinan, serta penguatan mindset masyarakat terkait pendidikan dan pernikahan. “Masih banyak anak usia sekolah menikah dini. Ini bukan hanya masalah kesejahteraan, tetapi mindset yang keliru yang bisa mengakibatkan kegagalan membangun keluarga sakinah,” jelasnya.
Untuk itu, Pemkab berencana menyusun buku saku pendidikan guna menyadarkan masyarakat, sekaligus mengembangkan program Kecamatan SAE yang melibatkan KUA, Fatayat-NU, Muslimat NU, hingga Aisyiyah. “Kalau memang diperlukan, kita siap membuat MoU dengan Kemenag untuk menyelesaikan problematika bersama. Kolaborasi ini demi kepentingan umat agar Probolinggo menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” pungkasnya.
Audiensi tersebut juga diikuti Kasubbag TU Muhammad Sakdun, Kasi Penyelenggara Kemenag. Mp.