• Jum. Sep 19th, 2025

Patroli Pos

Mengutamakan Aspirasi Rakyat

Share

PROBOLINGGO, PATROLI POS

Komitmen untuk mewujudkan pelayanan publik yang prima dan berorientasi pada kepuasan masyarakat semakin diperkuat oleh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo. Hal ini diwujudkan melalui penyelenggaraan bimbingan teknis (Bimtek) Service Excellence Culture, pada Jumat 20/09/2025. Kegiatan yang berlangsung Aula Al Ikhlas tersebut diikuti oleh seluruh staf front office dari 24 Kantor Urusan Agama (KUA) yang tersebar di Kabupaten Probolinggo. Turut hadir Kepala kantor Kemenag Kab.Probolinggo Dr. Samsur, Kepala Sub bag TU Moh. Sa’dun, juga perwakilan dari seluruh seksi di lingkungan Kemenag dan guru dari Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN), Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN), hingga Madrasah Aliyah Negeri (MAN).

KUA: Garda Terdepan dan Wajah Pelayanan Kemenag

Kepala Kantor Kemenag Kab. Probolinggo Dr. Samsur dalam sambutannya, menyampaikan pesan yang lugas dan penuh makna. Ia menekankan bahwa KUA adalah garda terdepan yang menjadi wajah dan perpanjangan tangan Kemenag di tengah masyarakat. “Bagaimana masyarakat menilai Kemenag, itu sangat bergantung pada bagaimana pelayanan di KUA. Untuk itu, kita perlu terus meningkatkan service talent setiap waktu,” tegasnya.

Dr. Samsur juga menginspirasi para peserta dengan mencontohkan model pelayanan yang diterapkan di perbankan, khususnya Bank Syariah Indonesia (BSI). “Lihat bagaimana mereka membangun public relationship yang kuat dengan nasabah. Kita harus bisa menerapkan hal serupa. Pelayanan yang prima tidak hanya di KUA, tapi juga di seluruh seksi dan madrasah kita. ‘Senyum, Salam, Sapa’ harus menjadi budaya kita,” imbuhnya. Peningkatan kualitas pelayanan ini diharapkan dapat menciptakan citra positif Kemenag sebagai institusi yang melayani dengan sepenuh hati.

“Melayani Bukan Sekedar Kewajiban, Tapi Juga Kebutuhan Bagi Diri Kita”

Sesi inti bimtek disampaikan oleh narasumber utama, Vidhaya Laksmi Meiza dari Bank Syariah Indonesia (BSI), seorang ahli dan juga manager di bidang pelayanan pelanggan. Vidhaya mengajak para peserta untuk melakukan revolusi mental dalam cara pandang mereka terhadap pelayanan publik. “Penting untuk mengubah mindset bahwa melayani itu adalah kebutuhan kita, bukan hanya kewajiban apalagi sebuah beban. Ketika kita merasa melayani adalah kebutuhan, kita akan melakukannya dengan tulus dan penuh kebahagiaan,” paparnya.

Vidhaya memperkenalkan konsep unik, yaitu memperlakukan pelanggan bukan sekadar sebagai “customer,” melainkan sebagai “bestie” atau sahabat dekat. “Dengan cara ini, kita bisa menciptakan ikatan keakraban yang membuat pelanggan merasa dihargai. Ingat, ‘In service, your smile makes everyone happy’. Pelayanan yang tulus adalah tentang mentransfer energi positif dan kebahagiaan kita kepada orang lain,” jelasnya.

Ia juga menggaris bawahi pentingnya peran front office sebagai role model atau Duta Kemenag yang mencerminkan core values ‘Ikhlas Beramal’. Vidhaya merinci empat pilar utama yang harus dikuasai untuk mencapai pelayanan unggul:

Empati dan Koneksi Emosional: Kemampuan untuk benar-benar memahami dan merasakan apa yang dibutuhkan dan dirasakan oleh masyarakat.

Integritas: Menjadi individu yang dapat dipercaya, jujur, dan konsisten dalam setiap tindakan.

Advertisements

Memanusiakan Manusia: Memperlakukan setiap orang dengan martabat dan rasa hormat, tanpa memandang latar belakang sosialnya.

Meningkatkan Skill Komunikasi dan Pelayanan Solutif

Vidhaya menekankan bahwa pelayanan prima tidak bisa dicapai tanpa penguasaan dua skill krusial:

Skill Pelayanan Solutif:

Digital Intellectual: Memiliki kecerdasan dan pemahaman dalam memanfaatkan teknologi digital untuk mempercepat dan mempermudah proses pelayanan.

Memahami Ketentuan (SOP): Menguasai secara mendalam semua standar operasional prosedur agar dapat memberikan informasi yang akurat dan terpercaya.

Sigap dan Cekatan: Menunjukkan responsibilitas tinggi dengan bertindak cepat dan tanggap dalam menangani setiap pertanyaan atau masalah.

Perlunya meningkatkan Skill Komunikasi yg terdiri dari :

Verbal: Penggunaan kata-kata yang jelas, ringkas, dan mudah dicerna oleh masyarakat.

Vokal dan Intonasi: Pengaturan nada suara yang ramah, hangat, dan meyakinkan, serta intonasi yang tepat untuk menciptakan suasana yang nyaman dan menenangkan bagi masyarakat.

Bimtek Service Excellence Culture ini diharapkan menjadi langkah konkret bagi Kemenag Kabupaten Probolinggo untuk terus berbenah dan memberikan pelayanan terbaik. Dengan mengimplementasikan seluruh materi yang telah disampaikan, diharapkan seluruh jajaran Kemenag dapat menciptakan pengalaman pelayanan yang tidak hanya efisien, tetapi juga meninggalkan kesan dan ikatan positif yang mendalam bagi masyarakat. Im.

Advertisements

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *