PROBOLINGGO, PATROLI POS
Ribuan jemaah memadati halaman Masjid Agung Ar-Raudlah Kraksaan, Minggu (28/9/2025) malam. Pengajian Akbar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bersama Majlis Syubbanul Muslimin menjadi magnet warga dari berbagai penjuru.
Acara kian khidmat dengan hadirnya Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris atau Gus Haris, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo sekaligus Ketua Yayasan Masjid Agung Ar-Raudlah M. Zubaidi, Kepala Kemenag Kabupaten Probolinggo Samsur, jajaran PCNU Kota Kraksaan, Forkopimka Kraksaan hingga tokoh agama setempat.

Zubaidi mengingatkan, Masjid Agung Ar-Raudlah sudah berdiri sejak 1734 atas prakarsa KH Abdul Wahab atau Kiai Ronggo. Usianya kini mendekati tiga abad. Renovasi besar terakhir dilakukan pada tahun 2000.
“Oleh karena itu, yayasan bersama pengurus takmir saat ini tengah melaksanakan rehabilitasi bertahap, mulai dari perbaikan atap hingga penggantian keramik ke granit,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan status tanah wakaf masjid seluas 6,5 hektare yang dikelola untuk pertanian tembakau, padi, hingga jagung. Hasil pengelolaan tanah wakaf menurut Zubaidi itu sebagai penopang biaya operasional masjid yang setiap bulan mencapai Rp19 juta hingga Rp40 juta. Tahun ini, Pemkab Probolinggo memberikan bantuan sebesar Rp300 juta. Dukungan tersebut diharapkan dapat ditingkatkan pada tahun mendatang.
Selain jadi pusat ibadah, masjid ini juga aktif dengan TPA, kajian kitab, klinik kesehatan, hingga program baca Al-Qur’an bagi ibu-ibu dan lansia setiap Subuh. “Santri manula dan pensiunan yang ikut program ini cukup banyak dan sangat antusias,” jelas Zubaidi.
Sementara itu, Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris mengapresiasi peran pengurus masjid dan PCNU Kota Kraksaan yang baru saja terbentuk. “Dengan kepengurusan yang kuat, NU bisa menjadi nahkoda kemajuan umat dan daerah,” katanya.
Ia juga mengingatkan pentingnya meneladani Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari. “Nabi Muhammad bukan hanya seorang utusan, tapi juga teladan dalam keluarga, kesehatan, dan muamalah. Bahkan kebiasaan sederhana beliau menyimpan hikmah,” terangnya.
Di luar itu, Gus Haris memaparkan rencana menjadikan kawasan alun-alun sekitar masjid sebagai ruang publik ramah difabel yang sehat dan nyaman. “Kami dorong melalui CSR perusahaan, tanpa membebani APBD,” tegasnya.
“Saya berharap, masjid-masjid di Kabupaten Probolinggo bisa mandiri, bahkan mampu menggaji takmir dengan layak. Semoga daerah kita menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” pungkasnya. Red**