BAPELITBANGDA Kabupaten Probolinggo Gandeng Pascasarjana UNZAH Gelar Sekolah Riset untuk Penguatan Inovasi Daerah

PROBOLINGGO, PATROLI POS

Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BAPELITBANGDA) Kabupaten Probolinggo menggandeng Aliansi Inovator dan Peneliti Probolinggo (AIPRO) bersama Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam (PAI) Pascasarjana Universitas Islam Zainul Hasan (UNZAH) Genggong dalam penyelenggaraan Sekolah Riset yang bertujuan meningkatkan kapasitas riset dan mendukung penguatan inovasi daerah.

Kegiatan yang berlangsung pada Rabu, 08 Oktober 2025, bertempat di Ruang Pertemuan BAPELITBANGDA Lt. IV Kantor Bupati Probolinggo, Jl. Raya Panglima Sudirman No. 134 Kraksaan, mengusung tema “Membangun Sinergitas Antara BAPELITBANGDA Kabupaten Probolinggo dan Pascasarjana UNZAH Melalui Sekolah Riset.”

Acara dibuka secara resmi oleh Alfiatul Khoiriyah, M.Ap., selaku Kepala Bidang Litbang BAPELITBANGDA Kabupaten Probolinggo. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif Pascasarjana UNZAH dalam memperkuat peran riset akademik bagi pembangunan daerah. “Kami menyambut baik kolaborasi ini. Mahasiswa Pascasarjana UNZAH memiliki potensi luar biasa untuk menjadi mitra riset pemerintah daerah. Melalui kegiatan seperti Sekolah Riset, kami berharap lahir ide-ide inovatif yang bisa menjawab tantangan pembangunan daerah, baik dalam aspek sosial, pendidikan, maupun ekonomi,” ujarnya. Ia menambahkan, “Inovasi daerah tidak akan kuat tanpa dukungan akademisi. Karena itu, kami ingin menjadikan UNZAH sebagai salah satu mitra strategis dalam agenda riset kebijakan daerah.”

Sementara itu, Assoc. Prof. Dr. Abdul Aziz Wahab, CH., CHT., BA., M.Ag., selaku Rektor Universitas Islam Zainul Hasan (UNZAH) Genggong, menegaskan pentingnya sinergi antara kampus dan pemerintah daerah untuk menghadirkan hasil riset yang aplikatif dan berdampak sosial. “Perguruan tinggi tidak hanya mencetak sarjana, tetapi juga melahirkan gagasan-gagasan ilmiah yang mampu memperbaiki tata kelola pembangunan. Kami berharap kerja sama ini menjadi wadah bagi mahasiswa UNZAH untuk meneliti dan berinovasi sesuai kebutuhan daerah,” ungkap Rektor.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor I UNZAH, Assoc. Prof. Dr. Muhammad Hifdil Islam, M.Pd.I, menyampaikan bahwa riset harus diarahkan pada pemecahan persoalan riil di masyarakat. “Riset bukan hanya untuk jurnal, tetapi harus menjadi solusi. Mahasiswa S2 UNZAH harus mampu memadukan kekuatan akademik dan realitas sosial agar hasil penelitiannya bisa langsung dirasakan masyarakat Probolinggo,” tutur Dr. Hifdil.

Dari lingkungan Pascasarjana, Ketua Program Studi Magister PAI, Dr. H. Imam Bukhori, S.Hum., M.Pd., menegaskan bahwa kegiatan Sekolah Riset ini merupakan bagian dari strategi akademik untuk memperkuat literasi riset mahasiswa. “Kami mendorong mahasiswa agar penelitian mereka berangkat dari persoalan nyata di masyarakat. Melalui kolaborasi ini, kita ingin hasil riset mahasiswa menjadi rekomendasi kebijakan dan publikasi ilmiah yang berdaya guna,” jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Pascasarjana UNZAH, Dr. Ainur Rofiq Sofa, M.Pd., menambahkan bahwa kegiatan ini sejalan dengan visi UNZAH menuju Green Digital University 2030. “Pascasarjana UNZAH berkomitmen menumbuhkan budaya riset kolaboratif yang berdampak. Sekolah Riset ini adalah jembatan bagi mahasiswa untuk berinteraksi langsung dengan pemerintah daerah dan mengasah kepekaan sosial akademik mereka,” ujarnya.

Peserta kegiatan kali ini merupakan mahasiswa S2 PAI semester I dan III Pascasarjana UNZAH, yang tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian acara. Mereka aktif dalam diskusi, berbagi gagasan, serta merancang ide penelitian yang berorientasi pada pengembangan potensi daerah.

Melalui kegiatan Sekolah Riset ini, Pascasarjana UNZAH menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat kolaborasi dengan pemerintah daerah dan lembaga riset guna mencetak peneliti-peneliti muda yang produktif, inovatif, dan berdaya saing global. Rfq/MD.