PROBOLINGGO, PATROLI POS
Suasana haru dan penuh keberkahan menyelimuti pelaksanaan Khotmil Qur’an ke-24 TPQ Masjid Agung Raudlatul Jannah, Minggu (5/10) siang. Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, turut hadir dalam prosesi sakral tersebut sebagai bentuk dukungan dan apresiasinya terhadap pendidikan Al-Qur’an sejak dini.
Acara diawali dengan lantunan hadrah yang menggema, dilanjutkan dengan kirab santri khotim dan khotimat, prosesi khotmil qur’an, pembacaan klasikal tajwid, munaqosah (tanya jawab), serta diakhiri dengan pembagian ijazah dan berbagai penampilan dari para santri TPQ.

Sebanyak empat santri diwisuda pada momen penuh makna ini, yakni Achmad Yuwan Caesar Hakim, Adam, Azka Hisyam Alfatih, dan Humairo. Keempatnya telah menyelesaikan pembelajaran Al-Qur’an dengan metode Qur’ani Sidogiri yang diterapkan di TPQ tersebut.
Dalam sambutannya, Wali Kota Aminuddin menyampaikan rasa bangga dan apresiasinya kepada para santri, ustaz-ustazah, dan orang tua. “Saya mengapresiasi setinggi-tingginya dan terima kasih kepada para ustaz-ustazah yang tak kenal lelah mengajarkan Al-Qur’an kepada anak-anak kita. Semoga ajaran ini menjadi amal jariyah yang tak terputus,” ucapnya.

Ia juga menekankan pentingnya peran pendidikan Al-Qur’an dalam membentuk karakter generasi muda yang berakhlak mulia dan menjadi harapan bangsa. “Sebagai generasi Qur’ani, jangan lupa untuk mengamalkan isi Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Pemerintah Kota Probolinggo senantiasa mendukung pembelajaran di masjid ini, karena ini adalah bagian dari tugas bersama dalam membina generasi muda yang beriman, berilmu, dan berakhlakul karimah,” tambah wali kota.
Salah satu wisudawan, Azka Hisyam Alfatih, siswa kelas 2 SDN Sukabumi 1, menjadi sorotan karena telah memulai belajar Al-Qur’an sejak TK dan menempuh pendidikan di TPQ selama kurang lebih tiga tahun. Sang ibu, Isma (35), mengungkapkan rasa harunya atas pencapaian putra pertamanya. “Semoga menjadi anak yang sholeh. Walaupun sudah wisuda, tetap harus terus belajar, karena masih banyak ilmu yang harus dicari,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
Acara ini pun ditutup dengan doa bersama dan harapan agar para santri terus melangkah dalam jalan kebaikan, membawa cahaya Al-Qur’an dalam kehidupan mereka sehari-hari. Fendik.